<body>

Friday, June 24, 2005

MD

Sepiku tertemani oleh sejuknya embun sore hari
Meskipun tanpamu yang slalu kurindu
Indahnya pucuk pegunungan
tenangkan daku dari tumpukan kesibukan
dari remuk redamnya kehidupan
Hujanpun tak berhenti menampar wajah bumi
ingatkan aku padamu yang sudah pergi
dan tak mampu kuhentikan lagi
Pulang kembali teman
Aku pulang kembali ke diriku yang sunyi nan sepi
Pulang kembali pada samudra biru
tanpa pinus hijau yang menemani karang kelabu

Semestinya tak perlu kata tanya untuk sebuah rindu
Kau pasti mengerti renjana hati
Sesaat kutatap rembulan yang tersenyum malu
Ada bayang wajahmu di situ
terus iris gelisahku
Biduk rindu tak kenali resah jiwaku
Bagaimana kulabuhkan nestapaku
sedang sauhku tak cukup menggapaimu

Puncak, 21 Juni 2005
|

Monday, June 20, 2005

Pertemuan Pertama dan Kembali ...

Minggu kemarin akhirnya jadi juga ketemuan dengan Mas Mujib dan Mbak Dian, meski sempat gagal untuk ketemu sehari sebelumnya. Penantian itu dipecahkan oleh sebuah sms singkat, "pris,kantormu lt 5 kan?" . Waah... akhirnya ketemu juga.

Pertama kami bercanda selama 2 jam lebih. Maklum, sudah lama tidak ketemu Mas Mujib dan pertemuan pertama dengan Mbak Dian, ada sedikit nuansa "balas dendam". Kapan lagi bisa 'ngabisin' orang pas di titik lemahnya. Betul kan Mas ... (hehehehe).

Setelah jam kantor lewat, kami putuskan untuk sedikit jalan-jalan. Menghabiskan waktu dan juga menyenangkan aku, karena selama di Jakarta belum pernah sempat jalan-jalan. Akhirnya dipilihlah Blok M sebagai tempat spesial tujuan kami (setelah sebelumnya tujuan Lebak Bulus tidak jadi karena belum siap, :D). Mencari makan karena salah satu dari kami mengaku kelaparan setelah seharian belum makan. Begitu teganya yang ngajak jalan yaaa...:P. Dan kami melanjutkan becanda kami yang sempat terputus di perjalanan.

Habis makan, Mbak Dian mengajak kami ke Gramedia. Baca-baca sedikit dan menemukan buku tentang tokoh-tokoh diktator dunia dan tokoh-tokoh abad pertengahan. Sayangnya, buku itu belum sempat di baca karena begitu sampai di rumah ada hal yang lebih menggoda, yaitu TIDUR. Setelah itu 'farewell party' dengan Mbak Dian di Blok M terminal. Dia balik ke Bekasi dan aku dan Mas Mujib balik ke Cyber. Dan akhirnya aku pulang setelah Mas Mujib dijemput sama Mas Luki.

Aku banyak mendapat sesuatu dari pertemuan ini dan bersyukur karena ada seseorang yang tidak jadi ikut pertemuan ini. Terima kasih Mas Mujib dan Mbak Dian.

Hasil baca-baca di Gramedia, "let the love be your energy"
|

Saturday, June 18, 2005

Kangen..

Jadi ingat suasana kantor yang lama, apalagi dua orang teman kantor lagi berkunjung ke Jakarta, meski bukan untukku. Sayang, kita semua tidak bisa ketemuan bareng. Kangen....

Pak bos yang selalu nyantai, membumi yang membuat anak buahnya jadi segan dan hormat. Selalu memberikan nasehat tentang kehidupan, terima kasih Pak...
Teringat juga Mas Subhan, Mas Wawan, Mas Roy (kapan ke Jkt ...) Kang Didik (piye kang, sek nang Kediri.., titip salam karo patunge Mayor Bismo yoo..), Mas Aan, Mas Mujib (ingat tidur bersama di kardus, hehehe. tanggung jawab atas perbuatanmu kang..), Mas Dony (sebulan langsung jadi senior, *salute*) dan Anita. Juga Mas Indra, Pak Satpams..
Miss u all. Kapan ya bisa pulang....

Lagu yang menjadi favorit di saat-saat akhir di sana.

Mendendam - Marcell

tak seharusnya kau berpaling dariku
di saat ku harus jauh dari dirimu
karena aku masih mencintaimu
dan yakin diriku hanyalah untukmu

* apa yang kurasakan
tak seperti kenyataan
berbagi cinta selain diriku

reff: mungkinkah kembali segala rasa yang telah hilang
walau hati kecilmu masih mencintaiku
tak ingin ku bertahan meski kadang mendendam
akankah kau bahagia bila cinta tak ada untuk dirimu lagi
|

Monday, June 13, 2005

Jaga Malam

.....
Sendirian, sepi tanpa teman
Alarm terus berbunyi sepanjang malam
Membuat mata ini tak berani terpejam
.....

Wah..akhirnya kebagian jaga malam lagi. Kesempatan besar untuk belajar banyak memanfaatkan fasilitas yang ada. Juga kesempatan untuk merenung dan me-review semua yang telah berlalu.

6 minggu lamanya aku tinggal dan bekerja di sini. Apa yang sudah kuperoleh?? Ternyata masih banyak yang belum aku pelajari. Meski banyak pula yang telah aku dapat dari sini. Yang jelas, ALHAMDULILLAH aku dapat bekerja di tempat ini.

Pagi cepatlah datang .....
|

Thursday, June 09, 2005

Seuntai Kata ...

Apa khabar, melati
wangimu masih terbayang
putihmu tetap terkenang
indahmu selalu terngiang

Bukan hanya itu, melati
banyak pasti tersimpan
segala manis padamu
di lembah benakku

Masih ingatkah, melati
saat suka bersama
kita berdua berceria
membagi nuansa tawa

Peggi Widianto, June 2005
|

Tuesday, June 07, 2005

Ngoprek DVB

Ahh..lega rasanya. Yang dikerjakan sejak kemarin akhirnya selesai juga. DVB-nya sekarang sudah selesai dan tinggal menunggu di test running.

Lega....

thanks Mr Kris for the lessons
|

Saturday, June 04, 2005

Tentang OSPEK..

Hari ini ketemu teman-teman lama dan teman-teman baru di conference-nya YM. Pertama agak garing karena memang tidak fokus membahas satu persoalan. Akhirnya jadi rame setelah ada teman dari salah satu perguruan tinggi terkemuka bergabung. Dan yang terpilih menjadi tema adalah kegiatan ospek dimana teman yang baru bergabung tersebut menjadi salah satu panitianya.

Mengingat ospek, seperti membuka dosa lama yang pernah dilakukan. Dahulu, betapa bahagianya setelah membentak maba, setelah bisa menemukan kesalahan maba, setelah menang berdebat dengan maba. Dahulu, dengan bangganya membacakan peraturan ospek.
Pasal satu, senior selalu benar.
Pasal dua, jika senior salah maka kembali ke pasal satu.
Pasal tiga, maba selalu salah.
Pasal empat, jika maba benar maka kembali ke pasal tiga.
Apalagi mendengar peraturan camp dibacakan yang isinya :
Peraturannya hanya satu, tidak ada aturan.

Dahulu, ada rasa bangga jika maba lewat di depan saya dengan takut-takut, melihat maba senang jika saya membalas sapaannya. Memangnya saya ini siapa .....

Padahal sewaktu saya jadi maba, saya juga dibentak-bentak, ditendang, dicari-cari kesalahannya sehingga ada peraturan bahwa kesalahan satu orang adalah kesalahan angkatan. Mana mungkin 159 orang tidak akan melakukan kesalahan. Teringat, hanya karena beberapa teman yang salah bicara, kami semua (hampir satu angkatan) diceburkan sungai dengan cara yang tidak manusiawi. Dan kami semua melakukannya dan tertawa bersama setelah acara selesai seolah tidak merasa bahwa baru saja kami semua dilecehkan.

Akhirnya, setelah semuanya selesai, angkatan kami menguasai himpunan, kami semua berjanji akan merubah hal tersebut. Kalau dahulu kami semua tidah bisa merubah ini dari luar sistem maka ada kesempatan bagi kami semua untuk merubahnya karena kami ada dalam sistem. Tapi perubahan yang terjadi tidak seperti yang kami harapkan dan bahkan, saya sendiri sudah lupa kalau dulu pernah berkomitmen untuk tidak balas dendam kepada junior. Aroma balas dendam masih terasa. Ternyata, bukan sistem yang kami rubah tetapi kami yang dirubah oleh sistem.

Penyesalan selalu terlambat. Setelah tidak lagi di kepanitiaan, saya jadi berfikir tentang mereka semua yang pernah saya sakiti baik secara fisik atau hanya perkataan. Saya hanya bisa membayar di waktu di praktikum, dimana saya perlakukan mereka seperti seharusnya, dimana aturan yang menyebutkan seorang senior selalu benar tidak lagi saya terapkan. Dimana tugas diberikan sewajarnya dan dalam porsinya. Beberapa orang mungkin memaafkan saya tapi saya tidak tahu, berapa orang yang tidak pernah memaafkan saya. Ya Allah, ampuni hamba-Mu ini....

Dan akhirnya, setelah semuanya berlalu dan setelah kehidupan yang sebenarnya dijalani, saya kembali mempertanyakan hal ini semua. Untuk apa sebenarnya ospek tersebut. Jika untuk sarana agar maba siap untuk menjalani kehidupan kampus saya sangat setuju. Akan tetapi jika cara yang dilakukan masih memakai cara lama, saya sangat tidak setuju. Mereka anak seseorang dan kita tidak punya hak atas mereka, hak membentak ataupun menyakiti. Seyogyanya cara yang dipakai adalah cara yang benar-benar mendidik. Jika ingin menyiapkan secara fisik, bisa menggunakan cara outbond atau olahraga bersama. Jika ingin menyiapkan secara keilmuan, kita bisa menyertakan mereka dalam seminar ataupun forum diskusi. Masih banyak jalan yang bisa kita pakai selain menggunakan cara kekerasan fisik.

Teringat Wahyu Hidayat, mahasiswa STPDN yang meninggal karena kekerasan senior. Bayangkan bagaimana hancurnya perasaan orang tua dimana mereka mengirimkan anaknya jauh-jauh untuk belajar demi masa depan anak-anak mereka tetapi kenyataannya di kampus anak-anak mereka diperlakukan secara tidak manusiawi.

Semoga, saya tidak mengulangi semua hal tersebut. Manusia adalah sama di depan Allah, tidak ada perbedaan senior junior. Yang ada hanyalah perbedaan iman dan taqwa.

|

Friday, June 03, 2005

Khutbah Jum'at ini .....

Waktu sholat Jum'at tadi, materi khotbahnya sangat menarik bagi saya. Tentang buku yang ditulis oleh Muhammad Qutb yang intinya menyatakan bahwa kondisi umat Islam sekarang mirip keadaannya dengan umat Islam sebelum hijrah. Ada tiga parameter yang diungkapkan oleh Muhammad Qutb yaitu :
  1. Dulu, umat Islam adalah minoritas dan sekarangpun demikian.
  2. Dulu, umat Islam selalu tertindas oleh kaum mayoritas dan sekarangpun demikian. Lihat kasus Palestina, Afganistan, Irak dan yang paling baru adalah di Uzbekistan.
  3. Dulu, umat Islam karena tertindas maka yang dapat dilakukan hanyalah sebatas aqidah, ibadah sebagai suatu ritual dan moral saja. Tidak dapat melaksanakan Islam secara kaffah. Sekarangpun demikian, sebagai contoh, ketika ada seruan pemberlakuan syariat Islam bukan hanya non-muslim yang menentang bahkan pemimpin Islam pun ikut menentang.
Padahal, sekarang ini adalah jamannya umat Muhammad, jadi seharusnyalah umat Muhammad-lah yang memegang peranan. Tapi .....

Saya sendiri menyadari belum bisa mengamalkan secara kaffah, masih banyak yang harus dilaksanakan. Mudah-mudahan ada peningkatan dalam hidup ini ke arah yang lebih baik. Belajar.. belajar.. menyempurnakan....

Ya Allah, mudahkan hamba-Mu ini dalam setiap langkah kami dan jangan biarkan kami menyimpang dari jalan-Mu.

Hasil pencarian di Google dengan keyword Muhammad Qutb
|

Ngoprek this day....

Ahh..seharian belajar ngoprek linux dengan menggunakan DVB card dengan Mr Kris, banyak hal-hal yang baru ternyata. Mulai caranya nge-ghost dari flash disk yang sudah ada dikopikan ke hardisk baru sampe nge-crack pasword-nya linux. Hari ini dapet dua cara untuk nge-crack pasword. Bener kata Mr Kris, "banyak jalan menuju Roma, banyak cara menuju root", hehehehe.
Thanks Mr Kris for the lessons.

Berarti sudah dua kali nge-crak password (istilah kerennya "password recovery"), dulu cisco router seri 2500-2600 dan sekarang linux. Pengen tahu caranya ?? Japri aja ....

Mudah-mudahan dapat terus belajar dan terus belajar.
Belajar itu wajib mulai dari ayunan sampai ke liang lahat.
Belajar seumur hidup artinya.
|

Iseng ....

Pagi ini iseng-iseng nyoba salah satu situs yang menawarkan konversi nama kita ke nama Jepang (tidak menjamin itu benar loh yaa..., namanya juga iseng..).
Berdasarkan situs ini, nama saya menjadi

"Danjuro Hishikawa"

Lumayan keren sih, dan setelah dibandingkan dengan nama keluarga saya, jadinya....

Ayah : Mulyani menjadi Muneyaki Mizutani
Ibu : Susti menjadi Katsumi Atshushi
Adik : Diak Ageng Sumange menjadi Daisuke Fujikage
Adik : Gede Galih Gumilang menjadi Gennosuke Aihara
Calon Istri : Chikako Baisotei*

Jadi kangen rumah nih, biasanya dua minggu sekali pulang sekarang nggak bisa lagi. Buat adikku, terus berjuang ya...


NB. Chikako Baisotei adalah terjemahan dari kata "calon istri" menurut situs tersebut, bukan nama calon istri yang sesungguhnya. Penulis masih bujang, ada yag mau kenalan ??

|

Wednesday, June 01, 2005

Ngantuk banggedd...

Huaaah...ngantuk banget kerja hari ini. Tadi malem pulang telat gara-gara satelit lagi. Sampe ditinggal makan-makan ama geng kelinci. Untung pulang masih kebagian PIZZA yang masih HUT.

Pagi tadi pagi-pagi bener bangunnya dimana semua masih pada tidur, alaram HPku udah bunyi duluan. Salah ngeset waktu bunyinya, jadi setengah jam lebih awal. Mo tidur lagi takutnya malah bangunnya kesiangan, jadi deh mandi jam 5.15. Huaaahh.......ngantuk euy...

Tadi malam kerjaan di luar prediksi. Kita semua ngira gak bakalan selama itu, eh ternyata bisa molor juga, apalagi belom makan lagi.. Jadi deh, makan malam jam 11. Ternyata susah banget cari dana buat nikah yaa....(btw, ada yang langsung ngomentarin, kawinnya ntar2 aja lah lagian mas dian juga masih muda ROTFL). Apakah kawin nunggu tua dulu yaa? just kidding, BG
Moga-moga hari ini bisa tepat waktu pulangnya, pengen tidur lebih awal.

Nikmati hari ini, jangan terpaku pada masa lalu dan takut pada masa depan. Jadikan hidup mengalir seperti apa adanya.
|