<body>

Saturday, June 04, 2005

Tentang OSPEK..

Hari ini ketemu teman-teman lama dan teman-teman baru di conference-nya YM. Pertama agak garing karena memang tidak fokus membahas satu persoalan. Akhirnya jadi rame setelah ada teman dari salah satu perguruan tinggi terkemuka bergabung. Dan yang terpilih menjadi tema adalah kegiatan ospek dimana teman yang baru bergabung tersebut menjadi salah satu panitianya.

Mengingat ospek, seperti membuka dosa lama yang pernah dilakukan. Dahulu, betapa bahagianya setelah membentak maba, setelah bisa menemukan kesalahan maba, setelah menang berdebat dengan maba. Dahulu, dengan bangganya membacakan peraturan ospek.
Pasal satu, senior selalu benar.
Pasal dua, jika senior salah maka kembali ke pasal satu.
Pasal tiga, maba selalu salah.
Pasal empat, jika maba benar maka kembali ke pasal tiga.
Apalagi mendengar peraturan camp dibacakan yang isinya :
Peraturannya hanya satu, tidak ada aturan.

Dahulu, ada rasa bangga jika maba lewat di depan saya dengan takut-takut, melihat maba senang jika saya membalas sapaannya. Memangnya saya ini siapa .....

Padahal sewaktu saya jadi maba, saya juga dibentak-bentak, ditendang, dicari-cari kesalahannya sehingga ada peraturan bahwa kesalahan satu orang adalah kesalahan angkatan. Mana mungkin 159 orang tidak akan melakukan kesalahan. Teringat, hanya karena beberapa teman yang salah bicara, kami semua (hampir satu angkatan) diceburkan sungai dengan cara yang tidak manusiawi. Dan kami semua melakukannya dan tertawa bersama setelah acara selesai seolah tidak merasa bahwa baru saja kami semua dilecehkan.

Akhirnya, setelah semuanya selesai, angkatan kami menguasai himpunan, kami semua berjanji akan merubah hal tersebut. Kalau dahulu kami semua tidah bisa merubah ini dari luar sistem maka ada kesempatan bagi kami semua untuk merubahnya karena kami ada dalam sistem. Tapi perubahan yang terjadi tidak seperti yang kami harapkan dan bahkan, saya sendiri sudah lupa kalau dulu pernah berkomitmen untuk tidak balas dendam kepada junior. Aroma balas dendam masih terasa. Ternyata, bukan sistem yang kami rubah tetapi kami yang dirubah oleh sistem.

Penyesalan selalu terlambat. Setelah tidak lagi di kepanitiaan, saya jadi berfikir tentang mereka semua yang pernah saya sakiti baik secara fisik atau hanya perkataan. Saya hanya bisa membayar di waktu di praktikum, dimana saya perlakukan mereka seperti seharusnya, dimana aturan yang menyebutkan seorang senior selalu benar tidak lagi saya terapkan. Dimana tugas diberikan sewajarnya dan dalam porsinya. Beberapa orang mungkin memaafkan saya tapi saya tidak tahu, berapa orang yang tidak pernah memaafkan saya. Ya Allah, ampuni hamba-Mu ini....

Dan akhirnya, setelah semuanya berlalu dan setelah kehidupan yang sebenarnya dijalani, saya kembali mempertanyakan hal ini semua. Untuk apa sebenarnya ospek tersebut. Jika untuk sarana agar maba siap untuk menjalani kehidupan kampus saya sangat setuju. Akan tetapi jika cara yang dilakukan masih memakai cara lama, saya sangat tidak setuju. Mereka anak seseorang dan kita tidak punya hak atas mereka, hak membentak ataupun menyakiti. Seyogyanya cara yang dipakai adalah cara yang benar-benar mendidik. Jika ingin menyiapkan secara fisik, bisa menggunakan cara outbond atau olahraga bersama. Jika ingin menyiapkan secara keilmuan, kita bisa menyertakan mereka dalam seminar ataupun forum diskusi. Masih banyak jalan yang bisa kita pakai selain menggunakan cara kekerasan fisik.

Teringat Wahyu Hidayat, mahasiswa STPDN yang meninggal karena kekerasan senior. Bayangkan bagaimana hancurnya perasaan orang tua dimana mereka mengirimkan anaknya jauh-jauh untuk belajar demi masa depan anak-anak mereka tetapi kenyataannya di kampus anak-anak mereka diperlakukan secara tidak manusiawi.

Semoga, saya tidak mengulangi semua hal tersebut. Manusia adalah sama di depan Allah, tidak ada perbedaan senior junior. Yang ada hanyalah perbedaan iman dan taqwa.

2 Comments:

Blogger Fajar said...

:( ..............
:) ..............
:D ..............

10:13 PM  
Blogger pristiawan said...

*ndak bisa ngomong apa-apa*

11:57 PM  

Post a Comment

<< Home

|